Aku
seorang suami umur 39 tahun dan istriku berumur 40 tahun. Kami
mempunyai anak 2 orang, 1 perempuan dan satu laki-laki. Walaupun kami
sudah berumur tapi kehidupan sex kami sangat memuaskan.
Kami
selalu berhubungan sex. Istrku memang berumur 40 tahun tapi bodynya
tanggung sexy dan terawat masih kelihatan seperti umur 30 tahun.
Aku berpikir untuk memberikan sesuatu yang lain kepada istriku, yaitu aku ingin
kami
bercinta dengan satu orang lain, bertiga. Dan ini aku sampaikan kepada
istriku sebut saja namanya Rina. Namaku sendiri Ricky. Pertama-tama
Rina tidak setuju, tetapi setelah ku bujuk-bujuk kukatakan.
“Mah, ini kita lakukan untuk happy kita saja sayang”.
“Yah, pah tapikan saya malu bercinta dengan orang yang belum pernah saya kenal”.
“OK,
sayang lupakan semua, yang penting saat itu kita mencapai kepuasan.
Bagaimana sayang?”, setelah kubujuk akhirnya Rina setuju.
“Terserah papah ajalah.”
Aku lalu mencium istrku, dan malam itu kami bercinta dan kami melakukannya sampai pagi.
Waktu
berjalan terus, sementara aku terus mencari orang yang cocok untuk
kami aja bergabung. Suatu hari aku berkenalan dengan seorang guru
instruktur senam di kota kami. Namanya Herman. Orangnya ganteng umurnya
masih 26 tahun badanya pun sangat atletis. Beberapa kali pertemuan aku
menyampaikan apa rencana kami kepada Herman, dan kulihat dia tidak
terkejut.
“Biasa Mas, aku pernah melakukan ini dengan pasangan
lain,” cerita herman. Oh aku sangat senag sekali, ternyata Herman
sangat berpengalaman. Maka kami ataur rencana, Ini akan kami lakukan
disalah satu hotel terkenal dikota kami.
Hari Sabtu siang Rina dan aku ngobrol berdua diruang tamu.
“Mah, aku kok rasanya kepengen kita tidur dihotel berdua saja malam ini”, Rina menyambut dengan hangat.
“Boleh juga tuh Mas, hitung-hitung bulan madu,” katanya.
Kami sepakat memilih Hotel “S” untuk menginap nanti malam.
Sesampai
dihotel setelah menyelesaikan administrasi hotel, lalu kami masuk
kamar hotel. Rina langsung rebahan diatas tempat tidur yang cukup
besar. Sedangkan aku masuk kedalam kamar mandi untuk menelpon Herman,
dan kami beri tahu nomor kamar dan jam berapa dia harus datang.
Didalam
kamar aku dan Rina ngobrol dan sekali sekali kami berciuman, Aku
meremas payudara Rina dari balik bajunya sambil terus menciumi leher
jenjangnya. Rina mendesah, “aaahh… mas…..” sambil berciuman tanganku
masuk kebalik baju yang dipakainya.
“Mas?…… aku mau Mas…!” Rok
yaand dipakai Rina sudah naik sampai memperlihatkan paha Rina yan mulus
dan putih, Dan tanganku mengelus-elus lembut memek Rina dari balik
celana dalamnya dan aku merasakan cairan kemaluan istriku sudah mulai
keluar… yah… oh…. terus Mas….. yahhh… atatasnya sayang…”
Tiba2 pintu diketuk dari luar. Kami buru2 merapihkan pakain kami, biasa Rina sambil ngomel,”siapa sih, ngegangu aja?”
Aku membuka pintu, Herman sudah didepan pintu dengan kaos ktetnya memperlihatkan tubuhnya yang atletis.
“Siappa pah?” tanya istrku dari dalam.
“Ini kenalkan teman papah, tadi telpon kebetulan dia ada di hotel ini, jadi papah suruh mampir saja.”
“Ini Rina istriku,”
“Aku Herman mbak,” sambil menyalami istriku.
Istriku banyak diam, mungkin kesel karena nanggung tadi. Sambil memeluk Rina aku berkata kepada Rina.
“Mah,
Herman ini yang akan bergabung dengan kita untuk bercinta. Rina
sedikit kaget, tapi setelah kutenangkan dia dapat menerimanya. Sambil
ngobrol sekali-kali aku mencium Rina, pertama-tama Rina sanagt risih,
tapi lama lama aku dapat merasakan Rina mulai terbiasa, malah membalas
ciuman aku. Herman tersenyum melihat kami berciuman. Aku melihat istriku
melirik Herman pada saat kami berciuman. Hernan masih duduk disofa
sementara kami duduk dipinggir tempat tidur berpelukan menghadap kesofa
dimana Herman duduk. Samil berciuman aku meraba-raba paha mulus
istriku. Dan Rina melebarkan kakinya sehingga Herman dapat dengan jelas
melihat paha bagian dalam Istriku dan celana dalam Rina. Herman
berdiri menghampiri kami dan jongkok didepan kami. Sementara aku dan
Rina terus berciuman dan pelan aku membuka satu persatu kancing kemeja
Rina, dan terbukalah dadanya dengan BRa warna hitamnya. Tiba-tiba Rina
tersentak, Rupanya Herman menciumi paha istriku, Rina menegang jilatan
Herman terus merambat keatas menyentuh celana dalam istriku. Sementara
aku sudah melepas beha Rina dan menciumi sambil menjilati puting
teteknya.
“ooooohhh….. yahhhhhh… enak enak Her……jilati memek mbak
Her…???” MUlut istriku terus merengek-rengek meminta Herman untuk
menjilat memeknya. Aku merebahkan Rina ditempat tidur sementara kakinya
masih menjuntai kebawah dan Herman terus menjilat dan menciumi
selangkangan istriku. Rina melebarkan kakinya dan meminta Herman untuk
membuka celana dalamnya.
“Iyah…. terus Her…. buka celana dalam Mbak…. jilati memek mbak oooohh…. Mbak mau ****** mu…….”
Herman
lalu membuka celana dalam Rina….. dan kelihatanlah memek istriku
dengan bulu yang rapih terawat dan berkilat, menandakan Rina sudah
sangat terangsang.
Istriku sekarang sudah telanjang didepan dua
laki-laki yang siap untu memberikan kepuasan kepadanya. Rina tergolek
pasrah sementara kakinya tetap menapak di lantai sehingga memeknya
menjadi lebih kelihat menonjol keatas. Herman berdiri lalu membuka
kaosnya, kelihatan dadanya yang bidang ditumbuhi bulu, Istriku
memeandang nanar, Herman juga membuka celana panjangnya. Otomatis
Herman hanya memakai celana dalam saja, dan kontolnya yang belum tegang
menonjol dan kelihatan jelas dimata istriku. Dan Rina terus melihat
kebawah. Sambil berkata “Her…?Mbak mau ****** kamu! Puaskan Mbak
Her……..” Rina Bangkit dari tempat tidur lalu jongkok didepan Herman.
Istriku
menciumi ****** Herman dengan bernapsu….. lalu Rina menurunkan celana
dalam Herman, maka kelihatanlah ****** Herman begitu dekatnya denga
muka Istriku. Rina menjilati ****** Herman mulai dari pangkal sampai
ujungnya. Terus berulang-ulang.
“ohhhhh…. enak Mbak …. enak sekali
lidah kamu Mbak..” erang Herman. Istriku memasukan ****** Herman
kedalam mulutnya berulang kali.
“Ahhhhh enak….. sekali Mbak”
sambil tangan Rina mengocok-ngocok ****** Herman. Lalu Herman menngajak
Rina berdiri. Lalu mereka berciuman sambil berdiri shhhhh…suara ciuman
mereka sampai kekupingku aku terpancing, lalu menghampiri mereka.
sambil jongkok dibelakang Rina, aku menciumi pantat rina sambil tanggan
ku meraba-raba memek sitriku yang sudah basah…. merekaterus berpelukan
sambil berciumana sementara aku menciumu pantat istriku……….
Tiba-tiba
rina istriku menungging mengapai kembali ****** Herman dan
dimasukannya kedalam mulut “acchhhhhh, Herman mengerang…. sementara aku
menjilati memek Rina dari belaakng, sekali jari-jariku keluar masukan
kedalam memek RIna.
“yahhhhh… terus Mas… masukkan jarinya Mas…
Rin… ga tahan…… terus… yang dalam……… Entot saya…. her….. Mbak Mau
kontolmu… masukkan ****** kamu kedalam memek MBak….. aaaccchhh…
ssssssssshhhh..”
Kami berganti posisi. Aku rebahan di
kasur sementara istriku menungging sambil menjilati ****** ku….. dari
belakang Herman sudah siap-siap memasukan kontolnya yang sudah tegang
kedalam memek istriku. Heramn mengosok-gosokan kontolnya kebelahan
memek istriku.
“yahhh…. masukan Her… Mbak sudah ga kuat……. entot
Mbak Her… Puaskan Mbak…..” pelan kepala ****** Herman mulai masuk
kedalam memek Rina ….,
“sssshhhh…” Rina menegang ketika ******
Herman yang sudah tegang pelan-pelan masuk kedalam memeknya istriku.
Herman berhenti sebentar, lalu pelan kembali menekan kontolnya masuk
kedalam memek Rina kembali .Tubuh istriku bergetar…. ssshhhhh…..
ohhhhhh… enak sekali her….. masukan terus yang dalam oooohhhhh hangat….
kontolmu hangat sekali Her……..”
“yahhh…Mbak ?…memekmupun berdenyut Mbakk…..” herman pelan menarik keluar kontolnya dan memasukannya kembali.
“Accchhhhh…..
terus Her… yang kuat terus….. entot Mbak…… siram rahim Mbak dengan
mani kamu…..” Herman semakin memaju kontolnya dan semakain cepat……
mbakkk…. mau keluar Her……… oh… mBak ga tahan…. Mbak ga tahan…….”
istriku menggelepar-gelepar.
“Oohhhh… acccchhhh….. saya keluar….
saya keluar….. ahhhhhhhhhhhhhh………” istriku menegang, sementara Herman
terus memaju kontolnya keluar masuk memek istriku. Istriku RIna
tengkurap ditempaat tidur nafasnya memburu, sementara Herman tetap
diatas tubuh Rina dan membiarkan kontolnya tetp tertancap didalam memek
istriku sambil merasakan denyutan memek Rina meremas remas kontolnya.
Lalu pelan pelan Herman mencabut kontolnya dan kembali memasukannya.
Rina tersentak, “ohhh…. enak sekali kontolmu Her… ohhhh… terus… Her….
Mbak mau Lagi…… Mbak mau ****** mu lagi……….. Mbak mau di entot
berdiri….. Ayo….. Mas entot saya…. puaskan saya……… Rina mau ******
kalian berdua….”
Rina berdiri di peluk Herman dari
belakang sementara aku jongkok menjilati memek Istriku yang sudah
sanagt basah, sambil menjilati memek nya jariku masukan kedalam.
“Yaahhhh
enak Mas… terus jilati memek Rin……” Herman dan Rina berciuman….
sementara aku terus menjilati memek Rina. Kontolku semakin menegang aku
sudah ga tahan, lalu aku melebarkan kaki Rina sambil berdiri aku
memasukkan kontolku kedalam memeknya. Berdiri adalah posisi favorit
istriku. Aku memutar-mutar pantataku sehingga jembutku bergesekan dengan
itil bagi atas istriku.
“Oohhhh yyahhhhh…. kena mas… gesek-gesek
terus… oohhhhh enak mas….. kontolnya….. ayoh Mas kita keluarkan
sama-sama……. rina hampir…. achhhhh…”
Rina terus
mengoyang-goyangkan pantatnya sambil berciuman dengan Herman sementara
aku terus memacu kontolku semakin cepat. Herman terus meremas-remas
tetek Istriku.
“Aachhhhhh…. oohhh.. aku keluar mas……. mbak
keluar lagi Her…… ohh enakks…” Seeerrrr. Aku ikut menegang dan
Crottttt……… kami berdua keluar bersama-sama.
“Ohhhhhh….” istriku terkulai dipelukan Herman.
“Achhhh..
ohhh..” aku mencabut kontolku dari memek Rina, sementara Rina masih
terkulai dipelukan Herman. Kedua tangan Rina merangkul lehar Herman.
****** Herman masih sangat tegang karena memang dia belum keluar,
“Sambil
berbisik… Mbak aku mau entot mbak… aku belum keluar… ahhh. Apa masih
kuat mbak…?” tetap merangkul Herman lalu istriku mencium bibir Herman,
sambil bergayut dia melingkarkan kakinya kepinggang Herman.
“Blessssss….” masuklah kembali ****** Herman kedalam memek Istriku, sambil berdiri mereka berpacu mencapai puncak kenikmatan.
“Yahhhhh…. enak kontolmu Her….. terus masukan yang dalam… kontolmu hangat…… puaskan mbak” mereka berpacu semakin cepat.
“Her mbak gak kuat mau keluar lagi….. achhhhhh……”
“Iyah mbak aku juga mau oooohohhhh… achhhhhh… terus… mbak keluar….. ohhhhhhh crooottttachhhhhhh”.
Kedua tubuh itu menegang dan berpelukan sangat eratnya.